Thursday 15 January 2009

Rekap Data DAPODIK

Mungkin yang anda perlukan ada di sini.

www.bkddki.net

http://e-absensi.jakarta.go.id

http://nisn.diknas.go.id

www.nuptk.info

http://nisn.jardiknas.org

http://nuptk.jardiknas.org

http://npsn.jardiknas.org

METODE BELAJAR FISIKA yang MENARIK dan MENYENANGKAN

Pengalaman menaiki Lochness Coaster di Virginia bagi para peserta Olimpiade Fisika Internasoinal ke-24 di Amerika Serikat pada bulan Juli 1993 memberikan inspirasi, bahwa fisika itu seperti Lochness Coaster di Virginia yang mengerikan itu, semakin kita takut, semakin kita ingin menjauhi Lochness Coaster ini. Tetapi begitu kita mencobanya, pertama mungkin kita masih keluar keringat dingin, tetapi setelah dicoba berulang-ulang, kita akan menikmati fisika dan akan ketagihan serta jatuh cinta kepadanya. Perlu kita ketahui bahwa menaiki Lochness Coaster sangat mengerikan yaitu tubuh kita digoyang, dibalik dan diputar. Sudah bisa dibayangkan bagaimana rasanya pasti perut kita akan mual, muka pucat pasi dan tubuh gemeteran ketika turun dari Lochness coaster itu. Pada perminan ini sebenarnya kita dapat mengukur gaya secara akurat dengan menggunakan alat pengukur gaya.
Bagaimana caranya agar siswa mau mencoba masuk lebih dalam dan manikmati fisika seperti pad lochnees coaster, kita harus mengubah persepsi siswa, bahwa fisika itu bukanlah momok yang menakutkan. Kemudian kita dorong siswa untuk mencoba dan mencoba lagi hingga siswa itu ketagihan pada fisika.

Bagaimana Mengubah Persepsi Siswa itu?
Banyak cara untuk mengubah persepsi negatif tentang fisika ini. Diantaranya adalah dengan mentempurnakan proses belajar mengajar. Aada empat hal sehubungan denagn mengoptimalkan teknik megajar : (1) menghubungkan fisika dengan kegiatan yang menyenangkan; (2) mengajak anak-anak untuk berfikir kreatif; (3) mengurangi/menghilangkan penghafalan rumus, serta (4) memanfaatkan berbagai alat peraga dan multimedia.

(1) Menghubungkan fisika dengan kegiatan yang menyenangkan.
Siswa senang balet, akan merasa senang jika kita bisa membahas bagaimana fisika menjelaskan proses keseimbangan berdiri di atas satu kaki "one pointe" atau bagaiaman dengan perubahan momentum sudut kita dapat merubah kecepatan putar, saat kita melakukan putaran ke kanan dengan satu kaki ke atas.
Dapat dibayangkan betapa antusiasnya siswa laki-laki jika kita membahas sepak bola ditinjau dari fisika, misalnya bagaimana inpuls dari kaki membuat bola terlontar, bagaimana agar tendangan kita mencapai jarak sejauh mungkin, dan bagaimana agar kita bisa menendang bola sehingga bisa berotasi dan mempunyai lintasan seperti tendangan pisangnya Pele atau Beckham.
Saya pikir siswa SMU akan suka sekali diajak ke taman hiburan anak seperti Dunia Fantasi. Dalam taman hiburan ini kita mempunyai kesempatan emas untuk menjelaskan berbagai konsep matematika seperti; gerak, gaya, hukum kekekalan energi, hukum kekekalan momentum, perubahan potensial menjadi energi gerak, momentum sudut, gerak melingkar, hukum newton dan sebagainya. Disini mereka akan mengetahui bagaimana konsep gaya sentrifugal itu dan bagaimana inersia dapat menimbulkan rasa mual dan ras aneh ketika naik kora-kora (The Swing) atau naik Roller coaster. Siswa betul-betul menikmati fisika.
Bagi mereka yang sering mengalami kamcetan jalan akan tertarik sekali untuk menganalisis bagaimana mengetahui penyebab kemacetan ini dan bagaimana cara mengatasi kemacetan secara fisika. Satu fisikawan pernah mengatakan bahwa kemacetan itu seperti gelombang yang merambat. Alangkah menariknya jika guru dapat mengupas masalah ini.

Bagaimana kita bisa dapat topi-topik seperti itu?
Dengan teknologi informasi yang sudah berkembang luar biasa, kita dapat dengan mudah mencari bahan-bahan yang kita perlukan. Banyak situs-situs bagus yang membahas tentang masalah fisika misalnya : http://www.howstuffworks.com; http://scienceworld.wolfram.com/physics; http://www.physlink.com; http://web.mit.edu/redingtn/www./netadv/ii.html. Atau kita bisa menggunakan "search engine" untuk mencari topik yang kita inginkan. jika kita ketika"physics of soccer" pada suatu "search engine" kita akan mendapat banyak sekali artikel menarik tentang sepak bola ini misalnya: http://www.oceansiderevolution.com/EINSTEIN.HTML;

(2) Mengajak anak utnuk berpikir kreatif.
Pelajaran ini menjadi menarik jika siswa diajak berpikir bebas. Siswa SMU yang mempunayi energi berlebih ini akan dapat menyalurkan energi dan kreativitasnya untuk menjawab pertanyaa-pertanyaan menantang dengan menggunak konsep fisika yang sudah dipelajari.
Misalnya pertanyaan berikut: Bagaimana kamu bergerak di atas es yang sangat licin?
Jawaban yang diperoleh dari internet adalah sebagai berikut :
  • putar tangan di atas kepala, maka tubuhmu akan ikut berputar.
  • lemparkan sepatumu ke depan, maka kamu akan bergerak ke belakang.
  • ambil nafas dengan muka ke atas dan keluarkan nafas dengan muka ke depan. anda akan terdorong ke belakang.
  • lompat secara vertikal berulang-ulang, gaya koriolis akan menggerakkanmu ke arah mendatar.
  • "berenang" di udara dengan menggunakan tangan dan kaki.
  • tunggu sampai kamu ditabrak oleh burung atau binatang lain.
  • tunggu sampai ada gempabumi
  • bersin dengan keras.
(3) Mengurangi/menghilangkan penghafalan rumus.
Salah satu penyebab yang membuat siswa sebal dengan fisika adalah banyaknya rumus yang harus dihafal dan tidak tahunya cara memasukan besaran yang diketahui ke dalam rumus-rumus itu. Sebab yang lain adalah berhubungan dengan matematika (proses aljabar) yang kadang-kadang membuat siswa prustasi karena berulang-ulang melakukan kesalahan.
Apakah benar rumus fisika sedemikian banyaknya? Ketika kita melakukan analisis ternyata rumus fisika tidak sebanyak yang kita bayangkan. Pada mekanika kita hanya memerlukan rumus dasar untuk gerak: rumus gaya, rumus momentum, rumus usaha/energi dan rumus-rumus momentum sudut. Rumus-rumus lain dapat diturunkan dari rumus-rumus dasar ini.
Rumus dasar inipun tidak sulit. Semua dapat diturunkan dari defenisi dan dari eksperimen. Dengan mengerti darimana rumus-rumus ini berasal, kita dapat menyelesaikan soal dengan lebih mudah.

(4) Memanfaatkan berbagai alat peraga dan multimedia.
Dalam belajar fisika, alat peraga adalah kebutuhan utama. Kadang-kadang kita membayangkan bagaimana telur bisa masuk ke dalam botol hanya dengan mengurangi tekanan udara dalam botol. Sukar membayangkan bagaimana gerakan pesawat ulang alik sebelum mendarat ke bumi. Sukar membayangkan bagaimana terjadinya efek doppler.
Kesukaran visualisasi ini akan banyak terobati dengan menggunakan berbagi alat peraga dari mulai yang sederhana hingga yang paling canggih.
Banyak orang mudah menyerah, tidak mau menggunakan alat peraga dengan alasan harga alat peraga mahal-mahal. Namun, sesungguhnya tidak demikian. Alat peraga fisika dapat ditemukan di sekitar kita dan sangat sederhana. Untuk menjelaskan hukum newton pertama, cukup gunakan kartu nama, gelas, dan koin. Letakkan koin di atas di atas kartu nama di atas gelas, sentil kartu nama, koin akan terjatuh ke dalam gelas, tidak ikut brgerak bersama kartu nama. Itulah inersia! Untuk menjelaskan getaran kita dapat menggunakan sebuah gitar. Untuk menjelaskan perubahan energi pegas menjadi energi gerak, gunakan sebuah pulpen berpegas.

Demikian pembahasan ini semoga dapat berguna bagi guru-guru, dan jika ingin meningkat yang lebih jauh lagi, sekarang ini sudah banyak software dibuat untuk membantu memvisualisasikan fisika.


Thursday 8 January 2009

PENILAIAN KINERJA GURU DAN KEPALA SEKOLAH

Dalam penilaian kinerja guru maupun kepala sekolah pada awal tahun 2009 diharapkan untuk menilai sendiri sesuai dengan kejujuran dan fakta yang ada, dan tidak ada lagi penilaian dilakukan oleh atasan sehingga tidak terjadi penilaian yang menggunakan rumus hati nurani, serta tidak ada prasangka buruk terhadap atasan dan teman sejawat. Dalam hal ini atasan hanya menerima laporan penilaian kinerja dari masing-masing guru berserta administrasinya yang sesuai dengan rincian dari komponen dan uraian penilaian.
Untuk penilaian Bidang Hasil Utama (BHU) berpedoman pada kalender pendidikan dan jadwal pelajara. Pada akhirnya seluruh hasil yang dicapai dari masing-masing komponen dijumlahkan, lalu dibagi 7 (tujuh) kemudian hasilnya dikali 70%. Sesuai dengan petunjuk teknis penilaian : BHU diberikan bobot sebesar 70%.
Untuk Penilaian Bidang Prilaku Utama (BPU) diberikan bobot sebesar 30 %. Pada penilaian ini berpedoman pada jumlah hari efektip sekolah maupun hari efektip pembelajaran.
Yang terakhir yaitu Total Nilai Akhir sebagai berikut : BHU + BPU, selanjutnya dapat ditulis pada format Penilaian Kinerja Pegawai Perseorangan. Untuk format ini saya rasa disetiap sekolah negeri sudah memiliki, karena penilaian itu sudah berjalan sejak tahun 2007. Selanjutnya direkap dari semua pegawai dalam hal ini guru dan kepala sekolah dan dilaporkan ke BKD DKI Jakarta secara online.
Berikut ini contoh Sasaran Kerja :
SASARAN KERJA